Sabtu, 13 November 2010

GEN

PLASMID DAN EPISOM
Plasmid adalah material turun temurun yang tidak merupakan bagian kromosom, dapat memperbanyak diri sendiri, biasanya bulat, kecil, dan relatif sederhana tidak esensial bagi sel yang bersangkutan, dalam kaedaan tertentu ada plasmid yang dapat menguntungkan sel yang dihuninya; banyak digunakan dalam percobaan-percobaan DNA rekombinan sebagai penerima DNA asing.
Episom adalah unsur-unsur genetika bebas, berupa virus atau jasad renik lainnya, yang telah dapat berkembang dalam sel bakteri baik dalam keadaan autonom (menggandakan diri dan dipindahkan tanpa bergantung kepada kromosom bakteri) maupun pada keadaan terintegrasi (melekat pada kromosom bakteri, berperan serta bersamanya dalam rekombinasi genetika dan dipindahkan bersama kromosom bakteri tersebut).
Plasmid mempunyai jumlah yang lebih banyak dari pada kromosom yang ada dimitokondria dan plastida, tapi mereka tidak teroganisir dalam bentuk suatu organel penting bagi sel induknya. Beberapa plasmid adalah suatu fragmen kromosom bakteri dan beberapa lagi merupakan fragmen DNA rekombinan.
Sebagian besar plasmid tidak penting bagi sel induknya, tapi beberapa mempunyai kemampuan untuk reaksi antibiotik. Karena plasmid memiliki kemampuan untuk bereplikasi sendiri dan untuk berkombinasi dengan DNA lain dan untuk membawa DNA dalam pusat aktivitas sintetis sel, maka digunakan dalam teknik genetika.
Plasmid mempunyai ukuran yang sangat bervariasi. Mulai dari yang hanya membawa 3 gen sampai bentuk ukuran yang mampu menampung lebih dari beberapa ratus gen. Beberapa sel bakteri diketahui menyimpan sejumlah plasmid yang berbeda dengan isi kromosom utamanya. Plasmid diketahui berguna pada 2 fungsi utama yaitu:
1. Untuk memperbanyak berbagai macam antibiotik dan obat yang resisten terhadap bakteri patogen.
2. Untuk menstabilkan mikro organisme penting bagi perindustrian. Sebagai contoh Streptococcus lactis dan beberapa bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan keju. Beberapa plasmid sudah diidentifikasi dan menunjukkan bahwa plasmid-plasmid tersebut membawa gen-gen yang mengkode enzim-enzim penting dalam proses fermentasi pembuatan keju.
Tiga tipe plasmid bakteri yang sudah dipelajari secara mendalam adalah
1. F dan F’ plasmid, factor fertilitas konjugasi
2. R plasmid disebut juga RTF atau Resisten Transfer Factor plasmid membawa beberapa gen untuk resistensi terhadap antibiotic atau obat antibiotic yg lain.
3. Col plasmid disebut juga colicinogenic, plasmid yang mengkode untuk colisin, protein yang membunuh secara sensitive sel E. Coli (Gardner, 1991).
Plasmid F, terdiri dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi pili seks. Ahli-ahli genetika menggunakan simbol F+ untuk menyatakan sel yang mengandung plasmid F (sel "jantan"). Kondisi F+ dapat diwariskan: plasmid F bereplikasi secara sinkron dengan DNA kromosom, dan pembelahan satu sel F+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya merupakan F+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor F dibri smibol F- , dan mereka berfungsi sebagai resipien DNA ("betina") selama konjugasi. Kondisi F+ adalah kondisi yang "menular' dalam artian sel F+ dapat mengubah sel F- menjadi F+ ketika kedua sel tersebut berkonjugasi. Plasmid F bereplikasi di dalam sel "jantan”, dan sebuah salinannya ditransfer ke sel "betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel tersebut. Pada perkawinan F+ x F- seperti ini, hanya sebuah piasmid F yang ditransfer. Sel yang dilengkapi dengan faktor F dalam kromosomnya disebut sel Hfr (high frequency of recombination atau rekombinasi frekuensi tinggil). Sel Hfr tetap berfungsi sebagai jantan selama konjugasi, mereplikasi faktor F dan mentransfer salinannya ke F- pasangannya (Campbell, 2002).


Pili seks


Plasmid R, plasmid yang membawa gen resisten mengandung 1 atau lebih zat kimia. Adanya zat kimia tersebut yang mengandung racun bertujuan untuk melawan inveksi. Resistensi terhadap 1 atau lebih dari racun merupakan inveksi yang berguna untuk memblok atau menahan DNA marker, yang ditransfer selama konjugasi. R factor mengandung 2 bagian yaitu resistence transfer factor atau RTF yang bertanggung jawab untuk mentransfer berbagai macam sistron yang resisten terhadap obat-obatan yang terdiri dari faktor R.
R Faktor merupakan plasmid, yang memiliki rentan ukuran dari yang rendah yaitu 1,5 x 104, hingga yang tinggi yaitu 1 x 105 pasang DNA. Sebagian besar selalu ada dalam 1 hingga 3 kopi per sel, walaupun terdapat jumlah yang lebih besar pada beberapa R factor (George, 1983).
Secara garis besar plasmid juga diketahui untuk mengkode bakteriosin tidak hanya colisin. Sebagai contoh adalah plasmid yang diketahui untuk mengkode fibriocins dimana protein tersebut dapat membunuh bakteri fibrio colera dan plasmid-plasmid tersebut tampak mirip dengan col plasmid.
Plasmid dapat dibedakan atas 2 kelompok berdasarkan apakah plasmid tersebut mediate konjugasi atau tidak. Berdasarkan kemampuan konjugasinya adalah plasmid F dan F’, banyak plasmid R dan beberapa plasmid Col. Konjugasi alami dari beberapa R plasmid sangat signifikan dalam kecepatan penyebaran kemampuan resistensi terhadap antibiotic dan obat melalui populalsi bakteri pathogen, untuk yang non konjugasi yaitu banyak plasmid R dan plasmid Col. Beberapa plasmid seperti F factor dapat didefinisikan sebagai episom. Episom adalah materi genetik yang dapat bereplikasi dengan 2 alternatif yang berbeda :
1. Tergabung dalam kromosom utama sel induk
2. Sebagai elemen genetik autosom, kromosom induk yang independent.
Tetapi bentuk dari plasmid dan episom tidak sama. Banyak plasmid yang ada dalam bentuk terintegrasi, demikian juga pada episom seperti banyak ditemukan pada gen page ά episom tapi bukan plasmid.
Banyak penyusun plasmid dan episom yang diketahui tergantung pada sequence DNA pendek yg disebut IS elemen, atau disebut juga Insertion Sequence. IS elemen juga ada di dalam kromosom utama induk. Sequence DNA pendek tersebut (dari 800-1400 pasang Nukleotida) adalah transposibel, yang artinya IS elemen ini dapat bergerak dari 1 posisi ke posisi yang lain di dalam kromosom atau bergerak dari satu kromosom ke kromosom yg lain (Gardner, 1991).

Daftar Pustaka
Gardner, 1991. Principles Of Genetics Eighth Edition. John Wiley & Sons: New York
George, 1983. The Science of Genetics An Intruduction to Heredity . Fifth Edition. Mcmillan Publishing Co; Inc: New York.
Campbell , 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta Erlangga.

KLASIFIKASI LUMUT


KLASIFIKASI LUMUT
Klasifikasi

Terdiri dari 3 klas yaitu :
1. kelas Hepaticopsida (Hepaticae)
2. kelas Anthocerotopsida (Anthocerotae)
3. kelas Bryopsida (Musci) HEPATICOPSIDA
Hepaticopsida berasal dari kata “ Hepatica” artinya Hati maka dikenal dengan nama lumut hati.
Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida
• Gametofit berwarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdifrensiasi atas batang dan daun-daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rizoid
• Sporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella
• Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
Perkembangbiakan aseksual
• fragmentasi
• pembentukan kuncup (Gemma) contoh pada Marchantia, Lunularia dan Blasia
• Pembentukan tunas cabang contoh Riccia fluitan, Targionia dan Reboulia
• Pembentukan umbi (tuber) contohnya Petalophyllum, Anthoceros
• Penebalan ujung talus contohnya Anthalamia,

KLASIFIKASI

Ordo Marchantiales
Ciri –ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang uadara dan poros
• Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu
• Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
• Famili Corsiania contohnya Corsinia
• Famili Targoniaceae contohnya Targonia
• Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
• Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
• Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Ordo Spaerocarpales
Ciri-ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada ruang udara dan poros
• Gametangium diselubungi involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Contohnya Spaerocarpa
Ordo Jungermanniales
Ciri-ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Subordo Metzgerineae atau Anacrogynae
Memuat golongan yang masih berupa talus sederhana, bentuknya seperti pita dan dorsiventral. Sporofit terletak disisi dorsal dan diliputi involukrum
• Terdiri 7 famili yaitu :
• Famili Riccardiaceae contohnya Riccardia
• Famili Pelliaceae contohnya Pellia
• Famili Treubiaceae contohnya Treubia
• Famili Fossombroniaceae contohnya Fossombronia
• Famili Pallaviciniaceae contohnya Pallavicinia
• Famili Blasiaceae contohnya Blasias
• Famili Metzgeriaceae contohnya Metzgeria
Subordo Jungermannineae atau Accrogynae
Memuat golongan yang talusnya menyerupai batang dengan daun-daun menyerupai batang dengan daun tersusun dalam 3 deretan yaitu 2 deretan daun samping (daun lateral) dan satu deretan daun ventral (amfigastrum). Daun samping tersebut terbagi atas lobus dorsal dan lobus ventral. Daun yang melindungi aarkegonium disebut periketium atau periantium, sedang daun yang melindungi anteridium disebut Perigonium. Contoh. Jungermannia, Madontheca
Ordo Calobryales
Cirri-ciri
• Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris
• Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja
Contohnya Calobryum, Haplomitrium

Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Ciri – Ciri :
• Gametofit berbentuk lembaran
• Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
• Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
• Struktur anatomi talus homogen, tiap sel mengandng satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar
• sporogonium terdiri atas kaki dan kapsul saja,
• Spora berkecambah tidak membentuk protonema,
• Perkembangbiakan aseksual sama dengan lumut hati
Terdiri 1 ordo yaitu Ordo Anthocerotales. Contohnya : Anthoceros, Phaeceros, Megaceros dan Denroceros
Kelas Bryopsida
Merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta. Dikenal dengan lumut daun
• Ada yang homotalik dan ada yang heterotalik
• Pada yang homotalik dapat dibedakan atas
a. Paroisis : apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang sama tetapi dalam kelompk yang berbeda
b. Autosisi : Apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang berbeda
c. Sinoisis : apabila anteridia dan arkegonia terletak pada kelompok dan cabang yang sama
Terdiri atas 3 subklas Yaitu :
• Subclas Spagnobrya=Sphagnidae
Merupakan subclass yang paling primitive dalam klas Bryopsida
Ciri-ciri :
• Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk satu gametopora
• Gametofora terdiri dari batang-batang yang bercabang dengan daun-daun dan gameetofora tidak mempunyai rizoid
• sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul. Tidak terdapat peristom pada kapsul
• Hanya terdiri 1 Ordo Yaitu Spagnales, 1 Famili yaitu Spagnaceae dan 1 genus yaitu Spagnum (ada 336 species)
• Subclas Andreaobrya=Andreaeaidea
Cirri –ciri :
• Protonema berbentuk seperti batang atau pita yang bercabang
• daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi batang
• Gametangium terdapat pada ujung cabang tetapi anteridium dan arkegonium terdapat pada cabang yang berbeda
• sporangium terdiri dari kaki adan kapsul
• hanya terdiri dari 1 ordo saja yaitu ordo Andreaeales dan 1 famili yaitu famili Andreaeaceae dengna 2 genus yaitu Andreaea dan Neuroloma
• Subclas Eubrya = Bryidea
Merupakan subclass terbesar dari lumut daun dan sering dinamakan lumut sejati
Ciri-ciri :
• Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang berwarna hijau. Protonema mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna
• Gametofora selalu dengan jelas dapat dibedakan antara batang dengan daun-daun
• Sporagium terdiri dari kapsul, kaki dan seta
Berdasarkan cara pertumbuhannya Bryidea dibedakan atas 2 type yaitu
• Yang tumbuh tegak (Ortotrop) =- acrocarpi
• Yang tumbuh mendatar (Plagiatrop)=Pleurocarpi
Penggolongan berdasarkan ada tidak gigi peristome
• Clestocarpi (kapsul spora tidak punya peristom)
• Stegocarpi (kapsu spora punya gigi peristom 

LUMUT DAUN (Bryopsida sp)
2.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp

2.2Pengertian
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks. Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun.Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operculum. Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya. Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium. Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup. Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae.Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar. Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting. Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.


Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.

2.3Ciri-ciri
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
Secara lengkap ciri-ciri yang dimilik lumut daun yaitu:
fase dominannya adalah fase gametofit
Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid
reproduksi vegetatif dengan spora, generatif dengan arkegonium yang menghasilkan ovum dan anteridium yang menghasilkan sperm.
Mempunyai struktur spt akar (rizoid) dan struktur spt daun.
Sporofit pd umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup tergantung pada gametofit.
tubuhnya mempunyai struktur yg mirip batang, daun, dan akar, ttpi tdk mempunyai sel/jaringan dan fungsi spt pada tumbuhan tingkat tinggi
gametofit dibedakan dgn 2 tingkatan, yaitu protonema yg berbntk benang dan gametofora yg berupa tumbuhan lumut
sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofiksis, kapsul, gigi peristom, dan kaliptra
spora terdiri 2 lapisan, yaitu endospora dan eksospora, habitatnya pada tempat lembab

2.4Tempat hidup
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul yang periodic mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun dapat tumbuh. Selanjutnya lumut-lumut ini dapat juga kita jumpai diantara rumput-rumput, diatas batu-batu cadas, pada batang pohon dan cabang-cabang pohon, dirawa-rawa, tetapi jarang didalam air.

2.5Susunan tubuh
Tumbuhan tersusun dari sumbu (batang), daun, dan rizoid multiseluler. Daun tersusun dalam 3 sampai 8 baris. Daun mempunyai rusuk (simetri radial). Sumbu batang pada lumut daun biasanya menunjukkan diferensiasi menjadi epidermis korteks, dan silinder pusat.
Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang, sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul. Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret melingkari lubang diujung kapsul.
2.6 Perkembangbiakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus seperti pada jungermaniales juga dinamakan periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakn bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok itu terdapat baik arkogenium dan dinamakn berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteredium terpisah tempatnya. Diantara alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi rambut-rambut steril itu dinamakan parafisis.

2.6PERANAN
a)Fungsi
-Memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons).
-Bisa digunakan sebagai ornament tata ruang.
-Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.

b)Manfatat
lumut ini dipercaya bisa digunakan sebagai bahan obat, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari marga Usnea dipakai untuk obat diare atau sakit perut dengan cara direbus.. Sementara dari marga lumut spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.

Soal Ulangan SMAN 2 Tarakan

Soal Ulangan SMAN 2 Tarakan
Pelajaran : Biologi
Waktu Ulangan : 07.15-08.45
Hari/Tgl : jumat,19 -11-2010
Semester : 1/ganjil

A. Pilihlah salah satu jawban yang paling tepat!

1. Keanekaragaman hayati di hutan dapat mangalami penurunan akibat adanya….
A. Pembuangan sampah D. Factor manusia
B. Kebakaran hutan E. Factor alam dan manusia
C. Faktor alam
2. Suatu eksperimen dikatakan berhasil baik jika….
A. hipotesis diterima D. biayanya murah
B. hipotesis ditolak E. Peralatanya canggih
C. sesuai prosedur ilmiah
3. Organisme yang tidak memiliki jaringan antara lain………
A. nyamuk, cacing D. alga, jamur
B. protozoa, lumut E. protozoa, bakteri
C. bakteri, jamur
4. Bakteri dipelajari dalam cabang ilmu…………
A. botani, bakteriologi
B. zoologi, mikrobiologi
C. bakteriologi, mikrobiologi
D. mikologi, virology
5. Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari……..
A. benda hidup dan benda tak hidup D. tumbuhan
B. benda hidup E. mikroskop
C. manusia
6. Tingkat takson hewan yang besar adalah…….
A. divisi D. genus
B. filum E. ordo
C. kelas
7. Solanum lycopersicum adalah nama ilmiah untuk tomat,sedangkan Solanum melongena adalah nama ilmiah untuk terung.dengan demikian tomat dan terung….
A. Genus sama,spesies berbeda
B. Spesies sama,genus berbeda
C. Genus sama,family berbeda
D. Genus sama,spesies sama
E. Spesies sama,famili berbeda
8. Nama ilmiah setiap makhluk hidup terdiri dari dua kata.kata pertama dari nama tersebut manunjukkan takson
A. genus D. family
B. spesies E. kelas
C. ordo
9. cabang biologi yang berhubungan dengan penggolongan makhluk hidup disebut………
A. zoology D. ekologi
B. botani E. entomologi
C. taksonomi
10. Urutkan takson pada tumbuhan dari yang tinggi ke yang rendah adalah……
A. divisi--> kelas--> famili--> ordo--> genus--> spesies
B. divisi--> kelas--> ordo--> famili--> genus--> spesies
C. divisi--> kelas--> ordo--> genus--> famili--> spesies
D. divisi--> ordo--> kelas--> famili--> genus--> spesies
E. Spesies--> genus -->famili -->ordo--> kelas -->divisi
11. Virus daianggap peralihan antara benda mati dan benda hidup,hal ini disebabkan oleh virus……..
A. dapat menyebabkan penyakit pada manusia
B. dapat diisolasi menjadi Kristal
C. dapat memperbanyak diri pada sel hidup
D. merupakan melekul asam nukleat
E. dinding selnya terdiri dari protein
12. Organisme penyebab penyakit demam berdarah yang tyimbul di berbagai kota di Indonesia ialah…..
A. Aedes aegypti D. virus
B. Bekteri E. Plasmodium
C. Amoeba
13. Tindakan yang tepat jika teserang influenza adalah……
A. Minum antibiotic
B. Cukup istirahat
C. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
D. Minum vitamin
E. Jawaban A,B,C,dan D benar
14. Kelompok penyakit di bawah ini yang disebabkan oleh virus adalah
A. cacar,rabies,influenza D. cacar,trakom,polio
B. cacar,influenza,disentri E. polio,tifus,rabies
C. kolera,trokom,tifus
15. Bakteriofak adalah virus yang menyerang bakteri,bentuknya…….
A. jarum D. bentuk T
B. bola E. kubus
C. batang
16. Bakteri yang berbentuk bulat mengelompok seperti kubus disebut………
A. diplokokus D. stafilokokus
B. streptokokus E. sarkina
C. tetrakokus
17. Sel bakteri digolongkan dalam jenis prokariotik bila ditinjau dari struktur inti.arti prokariotik adalah……..
A. sel hanya bisa membelah satu kali
B. inti sel tidak mempunyai membran
C. Inti sel mempunyai membrane
D. Sel dapat membentuk endospora
E. Sel tidak memiliki inti
18. Vibrio comma adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit……
A. TBC D. tifus
B. gonerea E. kolera
C. difteri
19. Sebagian besar bakteri…….
A. merupakan penyebab penyakit
B. tidak mempunyai ribosom
C. tidak mempunyai dinding sel
D. bersifat kemoheterotrof
E. berasal dari moyang berupa protista
20. bakteri patogen pada manusia umumnya merupakan bakteri……
A. termofil D. anaerob
B. mesofil E. kemoautotrof
C. psikrofil
21. Klasifikasi ganggang ke dalam Chrysophyta,Chlorophyta,Phaeophyta,dan Rhodophyta adalah berdasarkan…….
A. alat reproduksi D. banyaknya sel tubuh
B. cara reproduksi E. pigmen
C. habitat
22. Amoeba termasuk Rhizopoda yang alat geraknya berupa………
A. flagella D. bulu cambuk
B. silia E. rambut getar
C. pseudopodia
23. Organisme yang mempunyai ciri tidak mempunyai alat gerak,menyebabkan penyakit malaria bersifat parasit,dimasukan dalam golongan……..
A. Sporozoa D. Mastigophora
B. Rhizopoda E. Ciliata
C. Flagellata
24. Ganggang merupakan golongan protista yang semua anggotanya telah mempunyai kloropil,sehingga ganggang bersifat…….
A. heterotrof D. epifit
B. saprofit E parasit
C. autotrof
25. pernyataan yang paling tepat untuk mendefinisikan protista adalah……..
A. selnya tidak memiliki mitokondria dan nucleus
B. organisme bersel tunggal
C. nama lain untuk prokariota
D. organisme prokariotik yang tidak termasuk hewan,tumbuhan,jamur
E. organisme eukariotik yang tidak termasuk hewan,tumbuhan,atau jamur



B. jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!

1. Jelaskan manfaat dari mempelajari ilmu biologi bagi manusia dan lingkungan!
2. Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?
3. Jelaskan mengapa virus dapat digolongkan makhluk hidup!
4. Tuliskan ciri-ciri organisme prokariotik!
5. Apa peranan protozoa bagi kehidupan manusia?

MATERI PROTISTA

Materi Pembelajaran
o Ciri-ciri jamur.
Jamur merupakan organisma eukariotik, bersifat uniselular atau multiselular, dengan dinding sel dari glukan , mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrisi dengan menyerap, berkembang biak secara aseksual dan seksual.
o Pengelompokan jamur
Jamur dikelompokkan menjadi 4 golongan, antara lain : Zygomycotina membentuk zygospora hasil pembiakan secara kawin; Ascomycotina membentuk spora generatif di dalam askus; Basidiomycotina membentuk spora Spora generatif pada basidium dan umumnya memiliki tubuh buah berukuran besar; Deuteromycotina membentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya.Bentuk pengelompokkan lain pada jamur adalah Khamir(jamur uniselular, memperbanyak diri dengan budding), Kapang (jamur bermiselium), Cendawan (jamur yang memiliki tubuh buah makroskopis)
o Reproduksi jamur Jamur berkembangbiak dengan tunas (budding) dan spora( vegetatif dan generatif)
o Peranan jamur dalamkehidupan
Peranan jamur dalam kehidupan sangat luas . Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara.Jamur juga sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur jenis cendawan ada yang beracun dan ada yang dapat dimakan Jamur jenis kapang ada yang menghasilkan aflatoksin. Selain itu jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
. Reproduksi jamur:
1. Divisi Zygomycota

Proses reproduksi seksual pada zygomycota dimulai dengan bertemunya hifa + dan hifa -. Kedua hifa tersebut akan membentuk gametangia yang didalamnya mengandung banyak inti. Gametangia akan terpisah dari hifa melalui pembentukan septa. Sel gametangia akan melebur melalui plasmogami yang menyebabkan bersatunya plasma kedua gametangia. Peristiwa ini diikuti dengan peleburan inti-inti haploid yang bersesuaian (kariogami) sehingga terbentuk zigot berinti dipoid. Zigot akan membentuk zigospora di dalam suatu kantung yang disebut zigosporangium. Kantung tersebut dapat berisi zigospora lebih dari satu. Meiosis terjadi saat zigospora membentuk kecambah.

2. Divisi Ascomycota
Reproduksi seksual dicirikan melalui pembentukan kantung askus yang berisi askospora dan terdapat di dalam tubuh buah askokarp. Sel vegetatif atau hifa janur ini bersifat heterokariot atau homokariot. Sel atau hifa yang bersesuaian, ascogonia dan anteridia akan bertemu dan melebur sehingga membentuk kantung askus berisi zigot. Zigot mengalami meiosis dan diikuti dengan mitosis sehingga terbentuk 8 askospora atau kelipatannya
3. Divisi Basidiomycota
Reproduksi seksual dimulai dengan bertemunya 2 hifa homokariot yang bersesuaian melebur membentuk sel dikariotik. Sel dikariotik tersebut akan berkembang membentuk miselium sekunder yang memiliki inti heterokariot. Miselium sekunder berkembang membentuk tubuh buah (basidiokarp) sel berinti dikariot membelah secara mitosis sehingga membentuk basidium. Pada saatnya nanti, inti dikariotik akan melebur membentuk zigot berbentuk diploid. Selanjutnya inti dipoid mengalami proses meosis menjadi haploid yang terdapat dalam basidiospora
4. Divisi Deuteromycota
Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam Ascomycota atau Basidiomycota. jamur yang demikian sementara waktu digolongkan dalam Deuteromycota atau jamur tak tentu. Contoh Monilia sitophila, Mula-mula jamur ini digolongkan Deuteromycota, tetapi setalah diketahui reproduksi seksualnya dimasukkan ke dalam ascomycota dan berubah nama menjadi Neurospora sitophila.
LATIHAN SOAL
I . Pilih salah satu jawaban yang benar!
1. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....
a. talus d. batang
b. daun e. cabang
c. akar

2. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar adalah ....
a. anteridium mengandung dua inti
b. askogonium mengandung dua inti
c. inti askogonium berpindah tempat ke anteridium
d. askus dapat terbentuk dari hifa haploid
e. anteridium mengandung inti yang haploid

3. Kumpulan benang-benang halus pada jamur disebut ....
a. sporangium d. basidiospora
b. askospora e. spora
c. miselium

4. Jamur yang ada di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut ....
a. sorus d. askus
b. hifa e. basidium
c. miselium

5. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk....
a. konidium d. sorus
b. sporangium e. hifa
c. gemma

6. Dengan adanya Mikoriza pada akar, tumbuhan pinus akan mendapatkan ....
a. karbon dioksida
b. bahan-bahan organik
c. enzim pencernaan makanan
d. air dan bahan organik
e. toksin untuk mengusir hama

7. Sekat yang menonjol dalam sporangium pada Mucor mocedo disebut ....
a. konidium d. sorus
b. sporangium e. basidium
c. kulomela

8. Spora yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagel disebut ....
a. oospora d. zoospora
b. sporangium e. sporofit
c. gemma

9. Salah satu contoh jamur Zygomycota adalah ....
a. jamur tempe d. jamur kuping
b. jamur ragi e. jamur tapai
c. jamur merang

10. Dinding sel pada jamur Zygomycota mengandung zat ....
a. sitokitin d. tanduk
b. kitin e. fiositin
c. selulosa

11. Meskipun tidak sedang bersimbiosis dengan lumut, ganggang tetap dapat hidup mandiri. Hal ini terjadi karena ganggang mampu ....
a. berfotosintesis
b. hidup secara saprofit
c. hidup secara fotoautotrof
d. berkembang biak dengan membelah diri
e. hidup secara heterotrof

12. Di bawah ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur secara aseksual adalah ....
a. fragmentasi
b. pembentukan konidia
c. pertunasan
d. pembentukan spora
e. peleburan sel

13. Perbedaan yang paling menonjol antara Zygomycota dan Oomycota adalah….
a. pencernaan makanannya
b. reproduksi aseksualnya
c. reproduksi seksualnya
d. struktur hifanya
e. jawaban c dan d benar

14. Jamur yang bersifat makroskopik biasanya termasuk dalam divisi jamur ....
a. Ascomycota d. Zygomycota
b. Basidiomycota e. Myxomicota
c. Deuteromycota

15. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur dari divisi Basidiomycota adalah....
a. jamur beracun d. jamur kuping
b. jamur tiram e. jamur pinisilin
c. jamur tempe


16. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jamur Basidiomycota adalah ....
a. hifa bersekat melintang
b. reproduksi seksual menghasilkan basidium
c. reproduksi aseksual dengan konidia
d. merupakan jamur makroskopik
e. jamur ganoderma

17. Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur dari divisi ....
a. Deuteromycota d. Zygomycota
b. Basidiomycota e. Phicomycota
c. Ascomycota

18. Aspergillus dapat hidup secara ....
a. bebas atau mandiri d. parasit
b. saprofit e. autotrof
c. bersimbiosis

19. Talus yang berbentuk seperti kerak adalah ciri lumut kerak yang bertipe ....
a. foliosa d. variola
b. fruktikosa e. fruktosa
c. krustosa

20. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat lumut kerak bagi manusia adalah ....
a. dibuat obat
b. dibuat kertas lakmus
c. penambah rasa atau aroma
d. indikator pencemaran air
e. tumbuhan yevinfis



II. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki jamur! (10)
2. Sebutkan perbedaaan jamur Basidiomycota dan Lichenes! (20)
3. Bagaimana cara reproduksi jamur secara aseksual? (20)
4. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh jamur? (20)
5. Mengapa lumut dikatakan kerak dapat memberi keuntungan bagi
manusia? (10)

1. Mengamati Bagian-Bagian Jamur Zygomycota
Tujuan:
Mengamati bagian-bagian struktur jamur Zygomycota yang dapat
dilakukan dengan mengambil jamur Rhizopus pada tempe.
Alat dan Bahan:
1. tempe, 4. tusuk gigi, dan
2. mikroskop, 5. kaca penutup.
3. kaca benda,
Cara Kerja:
1. Ambillah tempe yang baru jadi dan tempe yang lebih dari jadi (berwarna kehitaman). Lalu ambillah serabut miselium atau hifa yang menutupi tempe (berwarna putih) dengan menggunakan tusuk gigi.
2. Letakkan hifa yang telah diambil di atas kaca benda, lalu tetesi dengan satu atau dua tetes air. Tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung yang tersisa.
3. Amatilah di bawah mikroskop.
4. Untuk lebih jelasnya, lakukan pengamatan dengan perbesaran 400×!
Pertanyaan:
1. Sebutkan bagian-bagian dari jamur Rhizopus, seperti rizoid, hifa,
sporangium, miselium, spora, dan stolon!
2. Dapatkah kalian sebutkan, apakah warna spora jamur Rhizopus?
3. Bagaimana dengan keberadaan sekat?
4. Tariklah suatu kesimpulan dan buatlah laporanmu lengkap dengan
gambar-gambarnya!

Pembuatan Tapai
Tujuan:
Mengetahui pemanfaatan jamur di bidang industri makanan.
Alat dan Bahan:
1. pisau, 4. wadah plastik atau bakul,
2. kompor, 5. umbi kayu dan ketan putih, serta
3. daun pembungkus, 6. ragi tapai.
Cara Kerja:
1. Jika kalian menggunakan ubi kayu, terlebih dahulu kupas ubi kayu, kemudian potong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
2. Cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam dandang, kemudian masaklah di atas api hingga matang.
3. Dinginkan, lalu masukkan pada suatu wadah.
4. Taburi dengan ragi tapai, lalu tutup dengan rapat.
5. Diamkan selama 2 hari.
6. Periksa keadaan ubi kayu? Apakah sudah menjadi lunak atau menjadi tapai? Mengapa demikian?
7. Rasakan! Bagaimana?
8. Buatlah laporan kegiatan!
9. Lakukan percobaan kedua dengan bahan baku ketan putih!
Pertanyaan:
1. Mengapa dalam pembuatan tapai, wadah yang digunakan untuk fermentasi harus tertutup rapat?
2. Bagaimana kalau wadah dalam pembuatan tapai terdapat celah atau bahkan terbuka?
3. Mengapa air yang terbentuk rasanya sangat khas?
4. Apakah proses ini sama dengan pembuatan roti? Jika tidak, jelaskan!
5. Jelaskan mengenai peristiwa fermentasi!
Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?



Tugas kelompok
Siswa melakukan pengamatan jenis-jenis jamur di lingkungan sekitarnya (dengan foto/gambarnya).
1. Buat laporan identifikasi jamur yang kelian temukan apakah termasuk dalam Divisi Zygomycota, Divisi Ascomycota, Divisi Basidiomycota, Divisi Deuteromycota. contoh :


Jamur kayu (Jamur Basidiomicotina)
Habitat di kayu


CATATAN DIKUMPUL HARI SABTU , 21 NOVEMBER 2009

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Aspek penilaian : Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian :

No
Nama siswa Kriteria /Aspek
Skor
Nilai
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36
37

Kriteria:

1. Bentuk laporan
2. Kelengkapan laporan (judul, tujuan, alat bahan, cara kerja)
3. Hasil pengamatan
4. Ketepatan pembahasan masalah (jawaban pertanyaan diskusi)
5. Ketepatan pengambilan kesimpulan

INSTRUMEN OBSERVASI KEGIATAN PRAKTIKUM

Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Aspek penilaian : Praktik / Psikomotor
Tanggal Penilaian :

No
Nama siswa Kriteria /Aspek
Skor
Nilai
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36
37



Kriteria:
1. Persiapan alat dan bahan
2. Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja
3. Inisiatif dalam bekerja
4. Kontribusi dalam kelompok
5. Kerapihan dan kebersihan tempat setelah bekerja