Sabtu, 13 November 2010

KLASIFIKASI LUMUT


KLASIFIKASI LUMUT
Klasifikasi

Terdiri dari 3 klas yaitu :
1. kelas Hepaticopsida (Hepaticae)
2. kelas Anthocerotopsida (Anthocerotae)
3. kelas Bryopsida (Musci) HEPATICOPSIDA
Hepaticopsida berasal dari kata “ Hepatica” artinya Hati maka dikenal dengan nama lumut hati.
Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida
• Gametofit berwarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdifrensiasi atas batang dan daun-daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rizoid
• Sporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella
• Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
Perkembangbiakan aseksual
• fragmentasi
• pembentukan kuncup (Gemma) contoh pada Marchantia, Lunularia dan Blasia
• Pembentukan tunas cabang contoh Riccia fluitan, Targionia dan Reboulia
• Pembentukan umbi (tuber) contohnya Petalophyllum, Anthoceros
• Penebalan ujung talus contohnya Anthalamia,

KLASIFIKASI

Ordo Marchantiales
Ciri –ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang uadara dan poros
• Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu
• Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
• Famili Corsiania contohnya Corsinia
• Famili Targoniaceae contohnya Targonia
• Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
• Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
• Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Ordo Spaerocarpales
Ciri-ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada ruang udara dan poros
• Gametangium diselubungi involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Contohnya Spaerocarpa
Ordo Jungermanniales
Ciri-ciri :
• Gametofit berupa talus sederhana
• Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Subordo Metzgerineae atau Anacrogynae
Memuat golongan yang masih berupa talus sederhana, bentuknya seperti pita dan dorsiventral. Sporofit terletak disisi dorsal dan diliputi involukrum
• Terdiri 7 famili yaitu :
• Famili Riccardiaceae contohnya Riccardia
• Famili Pelliaceae contohnya Pellia
• Famili Treubiaceae contohnya Treubia
• Famili Fossombroniaceae contohnya Fossombronia
• Famili Pallaviciniaceae contohnya Pallavicinia
• Famili Blasiaceae contohnya Blasias
• Famili Metzgeriaceae contohnya Metzgeria
Subordo Jungermannineae atau Accrogynae
Memuat golongan yang talusnya menyerupai batang dengan daun-daun menyerupai batang dengan daun tersusun dalam 3 deretan yaitu 2 deretan daun samping (daun lateral) dan satu deretan daun ventral (amfigastrum). Daun samping tersebut terbagi atas lobus dorsal dan lobus ventral. Daun yang melindungi aarkegonium disebut periketium atau periantium, sedang daun yang melindungi anteridium disebut Perigonium. Contoh. Jungermannia, Madontheca
Ordo Calobryales
Cirri-ciri
• Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris
• Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher
• Sporofit terdiri dari kapsul saja
Contohnya Calobryum, Haplomitrium

Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Ciri – Ciri :
• Gametofit berbentuk lembaran
• Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
• Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
• Struktur anatomi talus homogen, tiap sel mengandng satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar
• sporogonium terdiri atas kaki dan kapsul saja,
• Spora berkecambah tidak membentuk protonema,
• Perkembangbiakan aseksual sama dengan lumut hati
Terdiri 1 ordo yaitu Ordo Anthocerotales. Contohnya : Anthoceros, Phaeceros, Megaceros dan Denroceros
Kelas Bryopsida
Merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta. Dikenal dengan lumut daun
• Ada yang homotalik dan ada yang heterotalik
• Pada yang homotalik dapat dibedakan atas
a. Paroisis : apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang sama tetapi dalam kelompk yang berbeda
b. Autosisi : Apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang berbeda
c. Sinoisis : apabila anteridia dan arkegonia terletak pada kelompok dan cabang yang sama
Terdiri atas 3 subklas Yaitu :
• Subclas Spagnobrya=Sphagnidae
Merupakan subclass yang paling primitive dalam klas Bryopsida
Ciri-ciri :
• Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk satu gametopora
• Gametofora terdiri dari batang-batang yang bercabang dengan daun-daun dan gameetofora tidak mempunyai rizoid
• sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul. Tidak terdapat peristom pada kapsul
• Hanya terdiri 1 Ordo Yaitu Spagnales, 1 Famili yaitu Spagnaceae dan 1 genus yaitu Spagnum (ada 336 species)
• Subclas Andreaobrya=Andreaeaidea
Cirri –ciri :
• Protonema berbentuk seperti batang atau pita yang bercabang
• daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi batang
• Gametangium terdapat pada ujung cabang tetapi anteridium dan arkegonium terdapat pada cabang yang berbeda
• sporangium terdiri dari kaki adan kapsul
• hanya terdiri dari 1 ordo saja yaitu ordo Andreaeales dan 1 famili yaitu famili Andreaeaceae dengna 2 genus yaitu Andreaea dan Neuroloma
• Subclas Eubrya = Bryidea
Merupakan subclass terbesar dari lumut daun dan sering dinamakan lumut sejati
Ciri-ciri :
• Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang berwarna hijau. Protonema mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna
• Gametofora selalu dengan jelas dapat dibedakan antara batang dengan daun-daun
• Sporagium terdiri dari kapsul, kaki dan seta
Berdasarkan cara pertumbuhannya Bryidea dibedakan atas 2 type yaitu
• Yang tumbuh tegak (Ortotrop) =- acrocarpi
• Yang tumbuh mendatar (Plagiatrop)=Pleurocarpi
Penggolongan berdasarkan ada tidak gigi peristome
• Clestocarpi (kapsul spora tidak punya peristom)
• Stegocarpi (kapsu spora punya gigi peristom 

LUMUT DAUN (Bryopsida sp)
2.1Klasifikasi
Klasifikasi lumut hati
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp

2.2Pengertian
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks. Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun.Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operculum. Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae. Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut terutama terletak pada struktur anatomi sporogoniumnya. Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium. Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup. Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae.Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar. Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting. Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti ganggang. Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.


Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.

2.3Ciri-ciri
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis.
Secara lengkap ciri-ciri yang dimilik lumut daun yaitu:
fase dominannya adalah fase gametofit
Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid
reproduksi vegetatif dengan spora, generatif dengan arkegonium yang menghasilkan ovum dan anteridium yang menghasilkan sperm.
Mempunyai struktur spt akar (rizoid) dan struktur spt daun.
Sporofit pd umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup tergantung pada gametofit.
tubuhnya mempunyai struktur yg mirip batang, daun, dan akar, ttpi tdk mempunyai sel/jaringan dan fungsi spt pada tumbuhan tingkat tinggi
gametofit dibedakan dgn 2 tingkatan, yaitu protonema yg berbntk benang dan gametofora yg berupa tumbuhan lumut
sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofiksis, kapsul, gigi peristom, dan kaliptra
spora terdiri 2 lapisan, yaitu endospora dan eksospora, habitatnya pada tempat lembab

2.4Tempat hidup
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul yang periodic mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun dapat tumbuh. Selanjutnya lumut-lumut ini dapat juga kita jumpai diantara rumput-rumput, diatas batu-batu cadas, pada batang pohon dan cabang-cabang pohon, dirawa-rawa, tetapi jarang didalam air.

2.5Susunan tubuh
Tumbuhan tersusun dari sumbu (batang), daun, dan rizoid multiseluler. Daun tersusun dalam 3 sampai 8 baris. Daun mempunyai rusuk (simetri radial). Sumbu batang pada lumut daun biasanya menunjukkan diferensiasi menjadi epidermis korteks, dan silinder pusat.
Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang, sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul. Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret melingkari lubang diujung kapsul.
2.6 Perkembangbiakan
Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus seperti pada jungermaniales juga dinamakan periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakn bersifat banci atau berumah satu, jika dalam kelompok itu terdapat baik arkogenium dan dinamakn berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteredium terpisah tempatnya. Diantara alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi rambut-rambut steril itu dinamakan parafisis.

2.6PERANAN
a)Fungsi
-Memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons).
-Bisa digunakan sebagai ornament tata ruang.
-Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.

b)Manfatat
lumut ini dipercaya bisa digunakan sebagai bahan obat, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari marga Usnea dipakai untuk obat diare atau sakit perut dengan cara direbus.. Sementara dari marga lumut spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.

1 komentar:

  1. ya ampun kok ga ada yg komen,, padahal ini berilmu banget lowww,, aku komen ya gan,,, semoga sukses

    BalasHapus