Sabtu, 13 November 2010

GEN

PLASMID DAN EPISOM
Plasmid adalah material turun temurun yang tidak merupakan bagian kromosom, dapat memperbanyak diri sendiri, biasanya bulat, kecil, dan relatif sederhana tidak esensial bagi sel yang bersangkutan, dalam kaedaan tertentu ada plasmid yang dapat menguntungkan sel yang dihuninya; banyak digunakan dalam percobaan-percobaan DNA rekombinan sebagai penerima DNA asing.
Episom adalah unsur-unsur genetika bebas, berupa virus atau jasad renik lainnya, yang telah dapat berkembang dalam sel bakteri baik dalam keadaan autonom (menggandakan diri dan dipindahkan tanpa bergantung kepada kromosom bakteri) maupun pada keadaan terintegrasi (melekat pada kromosom bakteri, berperan serta bersamanya dalam rekombinasi genetika dan dipindahkan bersama kromosom bakteri tersebut).
Plasmid mempunyai jumlah yang lebih banyak dari pada kromosom yang ada dimitokondria dan plastida, tapi mereka tidak teroganisir dalam bentuk suatu organel penting bagi sel induknya. Beberapa plasmid adalah suatu fragmen kromosom bakteri dan beberapa lagi merupakan fragmen DNA rekombinan.
Sebagian besar plasmid tidak penting bagi sel induknya, tapi beberapa mempunyai kemampuan untuk reaksi antibiotik. Karena plasmid memiliki kemampuan untuk bereplikasi sendiri dan untuk berkombinasi dengan DNA lain dan untuk membawa DNA dalam pusat aktivitas sintetis sel, maka digunakan dalam teknik genetika.
Plasmid mempunyai ukuran yang sangat bervariasi. Mulai dari yang hanya membawa 3 gen sampai bentuk ukuran yang mampu menampung lebih dari beberapa ratus gen. Beberapa sel bakteri diketahui menyimpan sejumlah plasmid yang berbeda dengan isi kromosom utamanya. Plasmid diketahui berguna pada 2 fungsi utama yaitu:
1. Untuk memperbanyak berbagai macam antibiotik dan obat yang resisten terhadap bakteri patogen.
2. Untuk menstabilkan mikro organisme penting bagi perindustrian. Sebagai contoh Streptococcus lactis dan beberapa bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan keju. Beberapa plasmid sudah diidentifikasi dan menunjukkan bahwa plasmid-plasmid tersebut membawa gen-gen yang mengkode enzim-enzim penting dalam proses fermentasi pembuatan keju.
Tiga tipe plasmid bakteri yang sudah dipelajari secara mendalam adalah
1. F dan F’ plasmid, factor fertilitas konjugasi
2. R plasmid disebut juga RTF atau Resisten Transfer Factor plasmid membawa beberapa gen untuk resistensi terhadap antibiotic atau obat antibiotic yg lain.
3. Col plasmid disebut juga colicinogenic, plasmid yang mengkode untuk colisin, protein yang membunuh secara sensitive sel E. Coli (Gardner, 1991).
Plasmid F, terdiri dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi pili seks. Ahli-ahli genetika menggunakan simbol F+ untuk menyatakan sel yang mengandung plasmid F (sel "jantan"). Kondisi F+ dapat diwariskan: plasmid F bereplikasi secara sinkron dengan DNA kromosom, dan pembelahan satu sel F+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang semuanya merupakan F+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor F dibri smibol F- , dan mereka berfungsi sebagai resipien DNA ("betina") selama konjugasi. Kondisi F+ adalah kondisi yang "menular' dalam artian sel F+ dapat mengubah sel F- menjadi F+ ketika kedua sel tersebut berkonjugasi. Plasmid F bereplikasi di dalam sel "jantan”, dan sebuah salinannya ditransfer ke sel "betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-sel tersebut. Pada perkawinan F+ x F- seperti ini, hanya sebuah piasmid F yang ditransfer. Sel yang dilengkapi dengan faktor F dalam kromosomnya disebut sel Hfr (high frequency of recombination atau rekombinasi frekuensi tinggil). Sel Hfr tetap berfungsi sebagai jantan selama konjugasi, mereplikasi faktor F dan mentransfer salinannya ke F- pasangannya (Campbell, 2002).


Pili seks


Plasmid R, plasmid yang membawa gen resisten mengandung 1 atau lebih zat kimia. Adanya zat kimia tersebut yang mengandung racun bertujuan untuk melawan inveksi. Resistensi terhadap 1 atau lebih dari racun merupakan inveksi yang berguna untuk memblok atau menahan DNA marker, yang ditransfer selama konjugasi. R factor mengandung 2 bagian yaitu resistence transfer factor atau RTF yang bertanggung jawab untuk mentransfer berbagai macam sistron yang resisten terhadap obat-obatan yang terdiri dari faktor R.
R Faktor merupakan plasmid, yang memiliki rentan ukuran dari yang rendah yaitu 1,5 x 104, hingga yang tinggi yaitu 1 x 105 pasang DNA. Sebagian besar selalu ada dalam 1 hingga 3 kopi per sel, walaupun terdapat jumlah yang lebih besar pada beberapa R factor (George, 1983).
Secara garis besar plasmid juga diketahui untuk mengkode bakteriosin tidak hanya colisin. Sebagai contoh adalah plasmid yang diketahui untuk mengkode fibriocins dimana protein tersebut dapat membunuh bakteri fibrio colera dan plasmid-plasmid tersebut tampak mirip dengan col plasmid.
Plasmid dapat dibedakan atas 2 kelompok berdasarkan apakah plasmid tersebut mediate konjugasi atau tidak. Berdasarkan kemampuan konjugasinya adalah plasmid F dan F’, banyak plasmid R dan beberapa plasmid Col. Konjugasi alami dari beberapa R plasmid sangat signifikan dalam kecepatan penyebaran kemampuan resistensi terhadap antibiotic dan obat melalui populalsi bakteri pathogen, untuk yang non konjugasi yaitu banyak plasmid R dan plasmid Col. Beberapa plasmid seperti F factor dapat didefinisikan sebagai episom. Episom adalah materi genetik yang dapat bereplikasi dengan 2 alternatif yang berbeda :
1. Tergabung dalam kromosom utama sel induk
2. Sebagai elemen genetik autosom, kromosom induk yang independent.
Tetapi bentuk dari plasmid dan episom tidak sama. Banyak plasmid yang ada dalam bentuk terintegrasi, demikian juga pada episom seperti banyak ditemukan pada gen page ά episom tapi bukan plasmid.
Banyak penyusun plasmid dan episom yang diketahui tergantung pada sequence DNA pendek yg disebut IS elemen, atau disebut juga Insertion Sequence. IS elemen juga ada di dalam kromosom utama induk. Sequence DNA pendek tersebut (dari 800-1400 pasang Nukleotida) adalah transposibel, yang artinya IS elemen ini dapat bergerak dari 1 posisi ke posisi yang lain di dalam kromosom atau bergerak dari satu kromosom ke kromosom yg lain (Gardner, 1991).

Daftar Pustaka
Gardner, 1991. Principles Of Genetics Eighth Edition. John Wiley & Sons: New York
George, 1983. The Science of Genetics An Intruduction to Heredity . Fifth Edition. Mcmillan Publishing Co; Inc: New York.
Campbell , 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar